INTER, PELATIH Dan KEBIJAKAN TRANFERNYA

Assalamualaikum pembaca yang budiman :P

.. kali ini ane mw share unek unek tentang inter nih…

Udah pada tau kan, kalo om RaNI (bukan syahrini  cuy) alias Ranieri baru aja didepak sama moratti..

Alasan  nya simpel  , karena penampilan inter di bawah ranieri terus menurun sejak dua bulan terakhir.. puncak nya,, kekalahan 2 -0 dari Juperek di turin menjadi laga terakhir bagi sang tinkerman.. :(

Kasian gw liat si ranieri..

Dalam 3 tahun terakhir, Inter sudah ditangani oleh 5 pelatih Jose mourinho, Rafael benitez, Leonardo, Gasperini , Ranieri dan yang terakhir adalah Andrea Stramaccioni  .. entah, apa yang dipikirkan manajemen Inter dalam 3 tahun terakhir ini..

Kepergian Mourinho sdikit banyaknya sangat berpengaruh pada penampilan inter di musim 2010/2011., dimana suksesor Mou waktu itu adalah Rafa Benitez.. benitez dianggap gagal di 6 bulan pertama nya di inter.. padahal rafa menangani inter ketika itu tanpa dukungan dana yang mumpuni dari manajemen inter.. hanya merekrut Coutinho dari Botafogo dan beberapa pemain muda  minim pengalaman lain nya. Yang lebih parah nya, ketika itu badai cidera bak enggan pergi dari inter.. rafa dikritik habis2an .., rafa mencoba mempertahankan kursi kepelatihan nya di inter di ajang Piala Dunia Antar Klub dengan skuad warisan Mourinho.. alhamdulilah, rafa sukses membawa Inter jadi Kampeoni di ajang ini..

Tapi, Hasil tersebut tidak lah indah di mata Moratti, 2 hari berselang.. BENITEZ di depak. Dan yang ditunjuk penerusnya adalah legenda Milan MERDA.. ya, Leonardo.

Di tangan Leonardo, Inter sedikit mendapat angin segar, Penampilan2 di inter mulai membaik.. walaupun tetap saja tidak bisa mengejar Merda di puncak klasemen.. dan harus puas di Posisi ke 2. Di UCL, inter tersingkir di perempat final oleh tim kejutan  Schalke 04. Dan , pada musim tersebut, inter mendapat 1 gelar yaitu Copa italia setelah di final menghabisi Palermo 3-1 (kalo gak salah _)

Lumayan lah untuk seorang elatih muda yang masih minim pengalaman melatih. Grazie Leo..

Tapi, yang ane sayangkan adalah Leonardo tidak dipertahankan manajemen Inter ketika itu, dan kebih memilih Gian piero Gasperini sebagai suksesor Leonardo..

Hmm.. Disini, perubahan drastis dibawa Gasperini, Formasi inter mulai berubah menjadi 3-4-3.. anda tau sendiri hasil nya, gagal total.. kegagalan pertama nya adalah , kalah di super Coppa Italia di Beijing Cina. Dan yang lebih memalukan adalah di permak tim antah berantah yang baru promosi dengan skor 3-1.. TRAGIS BRO :(…

 kemudian penampilan inter juga enggan membaik.. tak sampai 5 bulan, inter kembali mengganti pelatih nya. Kali ini , Mr Runner Up Claudio Ranieri yang duduk di kursi panas inter..

Kembali, pemain2 inter dipaksa beradaptasi dengan skema baru pelatih baru… 3-4-3 kembali berubah jadi 4-4-1-1 . berubah lagi jadi 4-3-2-1, 4-3-1-2 dan pada akhirnya mentok di form 4-4-2.. hahha. Galau nya si Ranieri  ..

Di tangan Ranieri, Inter sempat tampil angin anginan selama beberapa pertandingan hingga akhirnya menang secara beruntun selama kurang lebih 10 pertandingan di semua ajang..  tapi, awan gelap sepertinya kembali ke inter.. dimulai dari bulan January 2012, Inter enggan menang .. posisi inter juga makin jauh dari zona UCL ..posisi ranieri pun terancam.. tapi berkali kali Moratti menegaskan tetap mempetahankan ranieri di Inter..

Nah.. puncak nya , kekalahan dari Juperex di turin membuat moratti hilang kesabara nya.. posisi ranieri pun di copot , penerus nya adalah pelatih Inter primavera Andrea Stramaccioni yang baru saja membawa inter primavera jadi Campione d’europe  dengan merebut gelar NextGen Series (UCL nya U-20)..

Satu hal yang pasti, musim depan inter kembali dengan pelatih baru, formasi baru dan pemain baru. Dan semoga saja tidak dengan kegagalan yang baru..

Jik boleh berandai andai, saya lebih memilih Ranieri dipertahankan.. tidak semua kegagalan di tim itu karena pelatih.. ranieri hanya kurang beruntung saja, ia datang ke inter di saat  tim ini sedang terpuruk , bahkan hancur lebur di tangan gasperini.. raneri mencoba bereksperimen dengan skuad yang ada..  tak mudah, ini sepakbola, bukan dunia sulap..

Ranierini ibarat nya seorang montir baru yang di suruh memperbaiki Mobil tua nan rusak yang telah hancur di tangan montir sebelumnya, menjadi mobil baru yang lebih bertenaga tanpa dukungan peralatan yang memadai.. artinya, ia menangani inter di hamper pertengahan musim, dengan komposisi pemain2 yang di tinggalkan gasperini yang sangat tidak punya pilihan untuk Ranieri..

Bukan mustahil membangkitkan Inter, ia bisa….

Tapi, manajemen merusak nya… penjualan Thiago Motta ke PSG ibarat bunuh diri bagi Inter.. inter mencoba mencari pengganti motta, Fredy guarin (blm tampil, jdi gw ga bisa nilai) dan Angelo Palombo.. angelo palombo yyang di harapkan bisa mengganti peran motta berdampingan dengan cambiasso ternyata gagal.. ia masih butuh waktu untuk berdaptasi dengan Chuchu.. terpilihlah Andrea Poli di lini tengah.. mualai ada sedikit perubahan, tapi tetap saja, INTER BUTUH MOTTA….

Tanpa motta, Inter di tangan Gasperini hancur.. dan TANPA MOTTA, inter di tangan Ranieri juga hancur…  Bagi gue, Motta itu factor pembeda…. :(

Sudah seharusnya inter tidak terlalu menyalahkan Pelatih nya..  pelatih baru = strategi baru .. berarti pemain2 inter harus kembali bersiap beradaptasi dengan hal hal ayng baru lagi… dan anda tau, butuh waktu yang lama…

Mungkin ane punya sedikit saran untuk Inter dan mungkin ini Cuma mimpi bagi gue berharap agar inter mendengar saran ane

Musim depan, sudah seharusnya inter mengontrak pelatih yang berkwalitas.. ada Mourinho, Bielsa dan jauga Van Gaal yang terbukti mampu memperbaiki mental tim.

Untuk pemain, inter harus bisa membeli pemain2 muda yang menjanjikan sekalipunn itu mahal harga nya tapi bisa mengirit  pengeluaran  tim selama beberapa tahun ke depan (tahan lama, kan muda  )..

Mungkin dalam hal ini adalah eden hazard, Mario gotze , dan sebagai nya.. :D

Ini hanya unek unek ku saja , jika ada yang salah, mohon koreksi ya temen..

Tetap cinta inter apa ada nya… Forza INTER… :)

Grazie untuk semua yang pernah berada di inter dan good luck untuk Andrea Stramaccioni