TIGA kekalahan beruntun Inter Milan di awal musim membuat nyala lampu kuning tertuju pada pelatih Gian Pier Gasperini. Sosok pelatih yang biasa disapa Gasperson ini ’sukses’ menghadirkan hasil negatif saat ditekuk AC Milan di ajang Piala Super Italia, tersungkur di tangan Palermo di partai pembuka Serie A dengan skor 3-4 dan dinihari kemarin, harus menahan malu kala ditundukkan tim ‘cadangan’ asal Turki, Trabzonpor, 0-1.
Hasil mengecewakan tersebut langsung membuat kasak kusuk di kalangan media Italia kalau mantan pelatih tim junior Juventus ini sudah berada di ambang pintu keluar, jika tidak segera menghadirkan perubahan plus kemenangan kontra AS Roma, di akhir pekan nanti.
Seperti dirilis www.footballitaliano.co.uk, kunci utama kegerahan Internisti dan beberapa manajemen adalah keputusan allenatore berusia 53 tahun ini untuk keukueh memainkan pola 3- 4-3, yang dinilai sangat jauh dari tradisi Il Biscione. Skema tersebut memberi banyak ruang kosong di area pertahanan, yang membuat mereka gelagapan kala menghadapi serangan balik lawan.
Meski kalah, Gasperson tetap tenang dan mengaku tidak mendapat tekanan apapun dari manajemen, termasuk dari Sang Presiden, Massimo Moratti. “Dia menilai kami positif, dan tak ada hal lain menyangkut karierku di sini. Hanya Anda, para jurnalis yang terkadang terlalu berlebihan,” katanya, di situs resmi klub.
Moratti sendiri menyebut belum bertemu langsung secara empat mata dengan pelatih yang musim lalu dipecat Genoa, karena hanya meraih sebelas poin dari sepuluh laga tersebut. “Saya belum berbicara dengan siapapun, termasuk pelatih. Saya justru melihat penampilan Napoli yang bermain lebih baik ketimbang kami. Saya tak bisa mengungkapkan apapun yang spesial kepada Anda,” sebut Moratti.
Sementara di ESPN, Moratti mengakui kalau dirinya masih yakin Gasperini bisa mengubah segalanya. “Kita lihat bersama, saya pikir dia harus mengubah taktik permainan, juga pada level pemilihan pemain. Saya memang tak pernah mengintervensi karena itu hak pelatih, tapi setidaknya dia harus lebih jeli dengan kemampuan dan kecocokan para pemainnya. Saya yakin para pemainku akan segera bangkit,” tegas Moratti.
Beberapa pihak menilai, tiga pertandingan ke depan kontra AS Roma, Novara dan Bologna menjadi acuan nasib sang pelatih.
by :
Hasil mengecewakan tersebut langsung membuat kasak kusuk di kalangan media Italia kalau mantan pelatih tim junior Juventus ini sudah berada di ambang pintu keluar, jika tidak segera menghadirkan perubahan plus kemenangan kontra AS Roma, di akhir pekan nanti.
Seperti dirilis www.footballitaliano.co.uk, kunci utama kegerahan Internisti dan beberapa manajemen adalah keputusan allenatore berusia 53 tahun ini untuk keukueh memainkan pola 3- 4-3, yang dinilai sangat jauh dari tradisi Il Biscione. Skema tersebut memberi banyak ruang kosong di area pertahanan, yang membuat mereka gelagapan kala menghadapi serangan balik lawan.
Meski kalah, Gasperson tetap tenang dan mengaku tidak mendapat tekanan apapun dari manajemen, termasuk dari Sang Presiden, Massimo Moratti. “Dia menilai kami positif, dan tak ada hal lain menyangkut karierku di sini. Hanya Anda, para jurnalis yang terkadang terlalu berlebihan,” katanya, di situs resmi klub.
Moratti sendiri menyebut belum bertemu langsung secara empat mata dengan pelatih yang musim lalu dipecat Genoa, karena hanya meraih sebelas poin dari sepuluh laga tersebut. “Saya belum berbicara dengan siapapun, termasuk pelatih. Saya justru melihat penampilan Napoli yang bermain lebih baik ketimbang kami. Saya tak bisa mengungkapkan apapun yang spesial kepada Anda,” sebut Moratti.
Sementara di ESPN, Moratti mengakui kalau dirinya masih yakin Gasperini bisa mengubah segalanya. “Kita lihat bersama, saya pikir dia harus mengubah taktik permainan, juga pada level pemilihan pemain. Saya memang tak pernah mengintervensi karena itu hak pelatih, tapi setidaknya dia harus lebih jeli dengan kemampuan dan kecocokan para pemainnya. Saya yakin para pemainku akan segera bangkit,” tegas Moratti.
Beberapa pihak menilai, tiga pertandingan ke depan kontra AS Roma, Novara dan Bologna menjadi acuan nasib sang pelatih.
by :
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !