Jika diliat dari tolok ukur keberhasilan suatu tim negara dalam membawa negaranya menuju Piala Dunia di tiap tahunnya, paling tidak ada beberapa factor pendukung, tidak melulu semangat yang boleh dibilang terlalu menggebu-gebu tanpa skill.
1. Pelatih, ngga perlu didatangkan dari luar negeri. Jika pelatih local punya keahlian yang mumpuni kenapa tidak mencoba pelatih local. Tapi ya itu tadi,harus punya sarat yang mutlak, seminim-minimnya pernah membawa suatu klub juara di ajang internasional, bukan ajang nasional.
2. Pemain paling tidak dari 22 orang dalam 1 tim Negara, harus mempunyai minimal 2 – 5 pemainnya yang (pernah) berlaga di liga-liga dunia, contoh tim KORUT yang kali ini lolos di WC Afsel 2010, yang hanya punya 2 pemain yg berlaga di liga luar KORUT.
3. Kualitas liga local yg kudu dibina dari level terendah, under age hingga professional. Dibina hingga mencapai batas-batas profesionalisme.
4. Kualitas wasit yang tak pandang bulu dan berani bertindak tegas di lapangan, hingga tak ada pemain yang merasa dirugikan.
Nah….maka dari itulah, semangat Indonesia tuk menggapai Piala Dunia tetap dipelihara, dari pemusatan latihan di Italia (Primavera & Baretti) hingga Uruguay (SAD,Indonesia) kita terus berusaha tuk jadi yang terbaik. Tapi tahukan kalian bahwa Indonesia itu dari zaman ke zaman selalu mempunyai hero di dunia sepakbola. Penulis coba sampaikan dalam 3 bagian.
Ex-Pemain di Luar Indonesia
Iswadi Idris
Inilah pelopornya dan juga inspiratornya para pemain sepakbola Indonesia dari zaman ke zaman. Dia adalah pesepakbola pertama Indonesia yang pernah merasakan atmosfir permainan sepakbola di luar Indonesia, tepatnya di Australia bersama klub SYDNEY SUBURBS, AUSTRALIA. Tidak banyak yang bias dikorek dari seorang Iswadi Idris, tapi dengan keberadaannya di sana beserta sejarah yang pernah diukir oleh klubnya tentu menjadi kebanggaan kita semua. Sejak eranya, belum ada lagi pemain Indonesia yang merasakan liga-liga di luar Indonesia.
Robby Darwis
Pelatih Persib Bandung di Indonesia Super League yang menggantikan Hartono pada musim 2009-2010 ini adalah ‘sweeper’ terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Jika Robby bermain, sudah dipastikan gawang kita bakalan sulit dijebolakn lawan. Dia adalah orang yg mampu mengorganisir pertahanan sama baiknya dengan menyerang. Robby adalah pemain berkelas yang juga pernah merasakan atmosfir liga di luar Indonesia, dia pernah bermain untuk KELANTAN FC di MALAYSIA.
Ricky Yacobi
Penyerang terbaik kita itu dulunya pernah bermain di MATSHUSITA di JEPANG dia jadi orang pertama dari kita yg bisa bermain bermain utk klub-klub elite Jepang.
Rochy Putiray
Kehebatan Rochy bisa jadi sangat dikenal di negara Hongkong. Kala itu banyak sekali klub-klub disana yg memakai jasanya, sebut saja INSTANCT DICT FC, KITCHEE FC, HAPPY VALLEY FC hingga SOUTH CHINA AA. Salah satu kehebatannya adalah ikut menyumbangkan 2 gol kemenangan KITCHEE FC saat menjamu tour klub besar AC MILAN yg masih mengandalkan Shevchenko dan Maldini.
Kurnia Sandy
Satu-satunya pemain kita yang menandatangankan kontrak sebagai kiper ke-3 di tim SAMPDORIA FC,ITALIA di Jakarta dan disiarkan di TV kala itu adalah Kurnia Sandy. Berkat kehebatannya itulah timnas kita sempat menjadi MACAN ASIA kala itu, tapi sayang geger otaknya kala menjamu KUWAIT di PIALA ASIA 1996 membuatnya kehilangan mental bertanding hingga tahun2 berikutnya, beruntung Persik Kediri masih mau memakai jasanya di ISL dua musim silam. Di foto dia bersanding juga dengan pemain berkelas dari SAMPDORIA lainnya macam C.Karembeau & Roberto Mancini.
Kurniawan Dwi Julianto
Kurniawan pernah membobol gawang timnas kita kala membantu SAMPDORIA FC melakukan lawatan turnya di Asia. Kurniawan juga satu-satunya pemain hingga sekarang yang mungkin takkan tergantikan kala memperkuat FC LUCERNE, SWISS dan menjebolkan gawang lawan di turnamen PIALA INTERTOTO.
Bima Sakti Tukiman
Bimasakti merupakan jebolan PSSI PRIMAVERA juga. Kehebatannya berposisi layaknya Patrick Vieira membuat banyak klub mencoba meminangnya. Tapi sang bima lebih memilih berlabuh utk klub HELSINBORG FC, SWEDIA dia menjadi oarng pertama dari Indonesia yang sempat berlaga di LIGA CHAMPIONS EROPA kala membela klub itu. Kehebatan & ketangguhannya juga masih bisa dicicipi kala agan melihat pertandingan2 Persema Malang di Gajayana Malang
Bambang Pamungkas & Ellie Aiboy
Banyak yg menyayangkan kepergian BePe dan Ellie ke Malaysia. Karena faktor kasta sepakbola yg rendah dan hanya membela SELANGOR FC MALAYSIA yg bermain didivisi dua-nya MALAYSIA. Tetapi itu tak membuatnya patah arang, dgn semangat menggebu mereka berdua berhasil membawa Selangor FC promosi ke Liga Super Malaysia dan meraih gelar treble winner, namun sayang di liga super selangor memble, hingga BePe dan Aiboy pun dipecat.
Untuk BePe sendiri banyak kisah yg unik diantaranya hanya dari klub SALATIGA FC sebuah klub di Belanda mampu menarik kemampuannnya. Adalah EHC NORAD yg mampu memakai jasanya, namun di divisi III dan BePe tidak mampu menunjukkan performa terbaiknya akibat cuaca yg kurang mendukung, menurutnya.
Budi Sudarsono
Libur di ISL Indonesia, membuat Budi tertarik tawaran bermain setengah musi utk klub PDRM MALAYSIA, alhasil Budi pun bermain disana, namun tak banyak berkembang. Dan pada masa kontraknya habis dia pun kembali ke Persik Kediri.
Ponaryo Astaman
Tak mau dibilang ikut-ikutan hijrah ke Malaysia. Ponaryo berusaha membuktikan dirinya layak bermain di luar negeri. Adalah TELECOM LALACCA MALAYSIA yg merekrutnya. Namun sayang nasibnya berbeda dgn beberapa rekan2nya yg bermain bagus. Ponaryo tidak banyak berkembang disana, dan nyaris saja kehilangan tempat di timnas kita jikasaja dia tak pulang ke indonesia dan berlabuh di Persija Jakarta.
Irvin Museng
Bermain di Piala Dunia U-12 di Perancis, Irvin Museng tampil sebagai pencetak gol terbanyak dgn koleksi 15 golnya. Membuatnya mendapat beasiswa bermain utk AJAX AMSTERDAM BELANDA. Namun beasiswa itu tak lagi diperpanjang, dan Irvin memilih bermain utk OMNIWORLD FC di divisi III liga belanda. Namun akhirnya belakangan dia kembali lagi ke PSM Makassar.
Jajang Mulyana
Bermain utk klub kaya PELITA JAYA membuatnya sangat beruntung, dilatih dan dibiayai untuk berlatih bersama di klub raksasa BOAVISTA FC BRAZIL dan memukau pelatih senior kala itu, Isu yg berkembang Jajang menandatangani kontrak disana.....namun belakangan dia terlihat masih bermain di ISL 2009-2010 bersama PELITA JAYA KARAWANG
Radja Nainggolan
Nainggolan menjadi ORANG BATAK plus ORANG INDONESIA PERTAMA yg bermain di Serie-A kala bermain dimenit ke 70 babak kedua saat timnya Cagliari FC melawan Internazionale Milan dan kalah 3-0 di Giuseppe Meazza. Berpasport Belgia tapi masih punya darah Indonesia, sempat terlintas bermain utk timnas kita, tapi Belgia U-20 telah mencium bakatnya dan mengajaknya bermain....gagal deh kita ngambil..
Irfan Bachdim
Sempt menawarkan diri ke Persija Jakarta dan Persib Bandung akibat masalah finansial di klubnya di Belanda setelah UTRECH FC mebuat nasib playmaker berdarah Indonesia itu terkatung-katung nasibnya. Tak kunjung bermain di LIGA AUSTRALIA ayahnya yg merangkap manajer langsung menawarkan Irfan ke beberapa tim di eropa, hasilnya belum diketahui...banyak yg menyayangkan juga kalo dia main di ISL....takut cedera,,,loe tau sendiri gaya mainnya di ISL gan.. hehe
Syamsir Alam, Boaz Solossa & Samsul
Mereka itulah calon pengganti keemasan para punggawa kita yg ane sebutin tadi gan....Sayamsir main utk SAD INDONESIA di LIGA URUGUAY U-20,,sempat latihan di HEERENVEEN BELANDA meski ditolak lantaran kurang kuat fisiknya. Boaz Solossa bersinar di ISL tapi gagal promosi diri di LIGA CHAMPIONS ASIA 2009-2010, jadi gagal dilirik tim-tim elite deh....dan Samsul di Persela adalah BENAR-BENAR BIBIT UNGGULNYA PERSELA tuh...liat jaa akalo agan-agan ga percaya ma skillnya...Alfredo Riedl pelatuh timnas sekarang,,,,bisa ane bilang b*** kalo ngga mengajaknya bergabung di timnas..
@kaskus
1. Pelatih, ngga perlu didatangkan dari luar negeri. Jika pelatih local punya keahlian yang mumpuni kenapa tidak mencoba pelatih local. Tapi ya itu tadi,harus punya sarat yang mutlak, seminim-minimnya pernah membawa suatu klub juara di ajang internasional, bukan ajang nasional.
2. Pemain paling tidak dari 22 orang dalam 1 tim Negara, harus mempunyai minimal 2 – 5 pemainnya yang (pernah) berlaga di liga-liga dunia, contoh tim KORUT yang kali ini lolos di WC Afsel 2010, yang hanya punya 2 pemain yg berlaga di liga luar KORUT.
3. Kualitas liga local yg kudu dibina dari level terendah, under age hingga professional. Dibina hingga mencapai batas-batas profesionalisme.
4. Kualitas wasit yang tak pandang bulu dan berani bertindak tegas di lapangan, hingga tak ada pemain yang merasa dirugikan.
Nah….maka dari itulah, semangat Indonesia tuk menggapai Piala Dunia tetap dipelihara, dari pemusatan latihan di Italia (Primavera & Baretti) hingga Uruguay (SAD,Indonesia) kita terus berusaha tuk jadi yang terbaik. Tapi tahukan kalian bahwa Indonesia itu dari zaman ke zaman selalu mempunyai hero di dunia sepakbola. Penulis coba sampaikan dalam 3 bagian.
Ex-Pemain di Luar Indonesia
Iswadi Idris
Inilah pelopornya dan juga inspiratornya para pemain sepakbola Indonesia dari zaman ke zaman. Dia adalah pesepakbola pertama Indonesia yang pernah merasakan atmosfir permainan sepakbola di luar Indonesia, tepatnya di Australia bersama klub SYDNEY SUBURBS, AUSTRALIA. Tidak banyak yang bias dikorek dari seorang Iswadi Idris, tapi dengan keberadaannya di sana beserta sejarah yang pernah diukir oleh klubnya tentu menjadi kebanggaan kita semua. Sejak eranya, belum ada lagi pemain Indonesia yang merasakan liga-liga di luar Indonesia.
Robby Darwis
Pelatih Persib Bandung di Indonesia Super League yang menggantikan Hartono pada musim 2009-2010 ini adalah ‘sweeper’ terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Jika Robby bermain, sudah dipastikan gawang kita bakalan sulit dijebolakn lawan. Dia adalah orang yg mampu mengorganisir pertahanan sama baiknya dengan menyerang. Robby adalah pemain berkelas yang juga pernah merasakan atmosfir liga di luar Indonesia, dia pernah bermain untuk KELANTAN FC di MALAYSIA.
Ricky Yacobi
Penyerang terbaik kita itu dulunya pernah bermain di MATSHUSITA di JEPANG dia jadi orang pertama dari kita yg bisa bermain bermain utk klub-klub elite Jepang.
Rochy Putiray
Kehebatan Rochy bisa jadi sangat dikenal di negara Hongkong. Kala itu banyak sekali klub-klub disana yg memakai jasanya, sebut saja INSTANCT DICT FC, KITCHEE FC, HAPPY VALLEY FC hingga SOUTH CHINA AA. Salah satu kehebatannya adalah ikut menyumbangkan 2 gol kemenangan KITCHEE FC saat menjamu tour klub besar AC MILAN yg masih mengandalkan Shevchenko dan Maldini.
Kurnia Sandy
Satu-satunya pemain kita yang menandatangankan kontrak sebagai kiper ke-3 di tim SAMPDORIA FC,ITALIA di Jakarta dan disiarkan di TV kala itu adalah Kurnia Sandy. Berkat kehebatannya itulah timnas kita sempat menjadi MACAN ASIA kala itu, tapi sayang geger otaknya kala menjamu KUWAIT di PIALA ASIA 1996 membuatnya kehilangan mental bertanding hingga tahun2 berikutnya, beruntung Persik Kediri masih mau memakai jasanya di ISL dua musim silam. Di foto dia bersanding juga dengan pemain berkelas dari SAMPDORIA lainnya macam C.Karembeau & Roberto Mancini.
Kurniawan Dwi Julianto
Kurniawan pernah membobol gawang timnas kita kala membantu SAMPDORIA FC melakukan lawatan turnya di Asia. Kurniawan juga satu-satunya pemain hingga sekarang yang mungkin takkan tergantikan kala memperkuat FC LUCERNE, SWISS dan menjebolkan gawang lawan di turnamen PIALA INTERTOTO.
Bima Sakti Tukiman
Bimasakti merupakan jebolan PSSI PRIMAVERA juga. Kehebatannya berposisi layaknya Patrick Vieira membuat banyak klub mencoba meminangnya. Tapi sang bima lebih memilih berlabuh utk klub HELSINBORG FC, SWEDIA dia menjadi oarng pertama dari Indonesia yang sempat berlaga di LIGA CHAMPIONS EROPA kala membela klub itu. Kehebatan & ketangguhannya juga masih bisa dicicipi kala agan melihat pertandingan2 Persema Malang di Gajayana Malang
Bambang Pamungkas & Ellie Aiboy
Banyak yg menyayangkan kepergian BePe dan Ellie ke Malaysia. Karena faktor kasta sepakbola yg rendah dan hanya membela SELANGOR FC MALAYSIA yg bermain didivisi dua-nya MALAYSIA. Tetapi itu tak membuatnya patah arang, dgn semangat menggebu mereka berdua berhasil membawa Selangor FC promosi ke Liga Super Malaysia dan meraih gelar treble winner, namun sayang di liga super selangor memble, hingga BePe dan Aiboy pun dipecat.
Untuk BePe sendiri banyak kisah yg unik diantaranya hanya dari klub SALATIGA FC sebuah klub di Belanda mampu menarik kemampuannnya. Adalah EHC NORAD yg mampu memakai jasanya, namun di divisi III dan BePe tidak mampu menunjukkan performa terbaiknya akibat cuaca yg kurang mendukung, menurutnya.
Budi Sudarsono
Libur di ISL Indonesia, membuat Budi tertarik tawaran bermain setengah musi utk klub PDRM MALAYSIA, alhasil Budi pun bermain disana, namun tak banyak berkembang. Dan pada masa kontraknya habis dia pun kembali ke Persik Kediri.
Ponaryo Astaman
Tak mau dibilang ikut-ikutan hijrah ke Malaysia. Ponaryo berusaha membuktikan dirinya layak bermain di luar negeri. Adalah TELECOM LALACCA MALAYSIA yg merekrutnya. Namun sayang nasibnya berbeda dgn beberapa rekan2nya yg bermain bagus. Ponaryo tidak banyak berkembang disana, dan nyaris saja kehilangan tempat di timnas kita jikasaja dia tak pulang ke indonesia dan berlabuh di Persija Jakarta.
Irvin Museng
Bermain di Piala Dunia U-12 di Perancis, Irvin Museng tampil sebagai pencetak gol terbanyak dgn koleksi 15 golnya. Membuatnya mendapat beasiswa bermain utk AJAX AMSTERDAM BELANDA. Namun beasiswa itu tak lagi diperpanjang, dan Irvin memilih bermain utk OMNIWORLD FC di divisi III liga belanda. Namun akhirnya belakangan dia kembali lagi ke PSM Makassar.
Jajang Mulyana
Bermain utk klub kaya PELITA JAYA membuatnya sangat beruntung, dilatih dan dibiayai untuk berlatih bersama di klub raksasa BOAVISTA FC BRAZIL dan memukau pelatih senior kala itu, Isu yg berkembang Jajang menandatangani kontrak disana.....namun belakangan dia terlihat masih bermain di ISL 2009-2010 bersama PELITA JAYA KARAWANG
Radja Nainggolan
Nainggolan menjadi ORANG BATAK plus ORANG INDONESIA PERTAMA yg bermain di Serie-A kala bermain dimenit ke 70 babak kedua saat timnya Cagliari FC melawan Internazionale Milan dan kalah 3-0 di Giuseppe Meazza. Berpasport Belgia tapi masih punya darah Indonesia, sempat terlintas bermain utk timnas kita, tapi Belgia U-20 telah mencium bakatnya dan mengajaknya bermain....gagal deh kita ngambil..
Irfan Bachdim
Sempt menawarkan diri ke Persija Jakarta dan Persib Bandung akibat masalah finansial di klubnya di Belanda setelah UTRECH FC mebuat nasib playmaker berdarah Indonesia itu terkatung-katung nasibnya. Tak kunjung bermain di LIGA AUSTRALIA ayahnya yg merangkap manajer langsung menawarkan Irfan ke beberapa tim di eropa, hasilnya belum diketahui...banyak yg menyayangkan juga kalo dia main di ISL....takut cedera,,,loe tau sendiri gaya mainnya di ISL gan.. hehe
Syamsir Alam, Boaz Solossa & Samsul
Mereka itulah calon pengganti keemasan para punggawa kita yg ane sebutin tadi gan....Sayamsir main utk SAD INDONESIA di LIGA URUGUAY U-20,,sempat latihan di HEERENVEEN BELANDA meski ditolak lantaran kurang kuat fisiknya. Boaz Solossa bersinar di ISL tapi gagal promosi diri di LIGA CHAMPIONS ASIA 2009-2010, jadi gagal dilirik tim-tim elite deh....dan Samsul di Persela adalah BENAR-BENAR BIBIT UNGGULNYA PERSELA tuh...liat jaa akalo agan-agan ga percaya ma skillnya...Alfredo Riedl pelatuh timnas sekarang,,,,bisa ane bilang b*** kalo ngga mengajaknya bergabung di timnas..
@kaskus
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !