Juara. Itu merupakan target yang sama-sama ingin didapatkan baik oleh Bayern Munich maupun Chelsea yang akan saling bertarung di babak final. Namun, kedua tim mengusung misi yang berbeda.
Sebagai tuan rumah, Bayern tentu saja tidak ingin menelan malu di depan pendukungnya sendiri. Apalagi, skuad Jupp Heynckes ini sudah gagal di dua kompetisi lainnya dan ini jadi kesempatan terakhir buat mereka untuk menutup musim dengan trofi.
Di ajang Bundesliga, Bayern dikalahkan Borussia Dortmund dalam perebutan gelar juara dan menutup kompetisi sebagai runner-up dengan selisih delapan angka dari rival beratnya itu.
Sementara di turnamen Piala Jerman, Bayern pun tak kuasa menahan dominasi Dortmund. Dalam babak final yang mempertemukan keduanya, 'Si Merah' lagi-lagi mesti bertekuk lutut usai kalah telak dengan skor 2-5 dan Die Borussen pun berhasil mendulang gelar ganda.
Dengan demikian praktis Bayern kini cuma memiliki Liga Champions sebagai pelipur lara. Namun musuh yang dihadapinya pun tidak enteng: Chelsea.
'Si Biru' membuktikan dirinya tidak bisa diremehkan. Kemenangan atas favorit juara Barcelona di babak semifinal menjadi bukti nyata kekuatan dari skuad besutan Roberto Di Matteo ini.
Terlebih lagi Chelsea punya motivasi kuat di laga final ini. Selain ingin mencetak sejarah dengan merengkuh trofi juara Eropa pertamanya, The Blues butuh juara untuk kembali ke Liga Champions musim depan.
Didier Drogba mengakhiri musim Premier League 2011/12 di posisi enam. Kemenangan atas Bayern akan mengembalikan penghuni Stamford Bridge itu ke pentas paling elit ini dengan mendepak Tottenham Hotspur yang finis keempat di klasemen.
Sebaliknya apabila kalah, Chelsea harus puas dengan trofi juara Piala FA di musim ini dan akan 'turun kasta' ke Liga Europa pada musim depan.
Well, tim mana yang akan berhasil memenuhi misinya? Kita nantikan saja di Allianz Arena pada akhir pekan nanti.
Di Matteo: Chelsea Bisa Membuat Sejarah
Pelatih sementara Chelsea Roberto Di Matteo berencana untuk memprakarsai 'sesuatu yang luar biasa' di final Liga Champions melawan Bayern Munich nanti.
"Saya punya keinginan dan motivasi kuat untuk melakukan sesuatu yang luar biasa bagi klub ini. Hanya itu yang ingin saya lakukan. Apapun yang datang setelahnya, selalu ada alasan atas segala sesuatu," ucap Di Matteo filosofis.
"Pertandingan nanti bisa menjadi sejarah bagi klub kami. Kami berkesempatan untuk memenangkan gelar Liga Champions untuk pertama kali. Hanya itu yang penting dan kami sekarang sedang fokus ke sana."
"Final nanti akan jadi pertandingan besar. Pertandingan besar bagi klub dan juga bagi para pemain. Saya tidak akan menganggap remeh pertandingan itu. Kami harus berangkat ke final dengan keyakinan bahwa kami memiliki kualitas dan pengalaman yang dibutuhkan untuk menang."
Mengenai masa depannya, Di Matteo tak mau ambil pusing. Dia menyatakan bahwa tidak akan ada masalah jika kontraknya tidak dipermanenkan bahkan jika dia memenangkan trofi Liga Champions. "Masa depan saya adalah liburan setelah hari sabtu nanti," pungkasnya enteng.
Arsitek Bayern Waspadai Kekuatan Chelsea
Arsitek Bayern Munich Jupp Heynckes memiliki satu pertanyaan dalam benaknya, yaitu bagaimana cara mengalahkan Chelsea dalam partai pamungkas Liga Champions di Allianz Arena, 19 Mei nanti.
Bayern akan turun bermodal keunggulan sebagai tuan rumah, tapi lawan yang akan dihadapi nanti adalah The Blues, yang sudah menyingkirkan sang juara bertahan sekaligus kubu yang dianggap banyak kalangan sebagai tim terbaik dunia saat ini, Barcelona.
"Saya melihat permainan Chelsea di leg pertama melawan Barcelona dan tidak terkejut mereka akhirnya lolos ke final," papar Heynckes pada The Guardian.
"Saya cukup paham sejarah pertemuan kedua klub itu. Barcelona selalu kesulitan setiap kali melawan Chelsea. Di leg kedua, Barca tidak seperti biasanya dan Messi juga seperti orang lain."
"Akan tetapi, itu tidak membuat Chelsea lalu pantas dipandang sebelah mata karena dianggap lolos dengan keberuntungan. Saya pernah melatih di Spanyol dan tahu bagaimana sulitnya melawan Barca."
"Kini, ada hal yang menghantui pikiran saya. Jika Barcelona saja tidak bisa mengalahkan Chelsea, lalu bagaimana kami akan melakukannya?"
"Mereka sangat kuat dan saya sungguh terkesan dengan cara Di Matteo menangani timnya. Dia selalu tampak tenang di pinggir lapangan. Itu menunjukkan bahwa timnya memiliki ikatan yang kuat demi meraih tujuan yang sama."
Satu faktor lain yang menjadikan Bayern pantas cemas adalah kenyataan bahwa Chelsea pasti datang dengan motivasi berlipat demi bisa kembali ke kompetisi elit ini lagi musim depan.
Sang juara Piala FA dipastikan finis di luar empat besar klasemen akhir Premier League dan satu-satunya jalan bagi mereka untuk lolos ke Liga Champions musim depan adalah dengan menjadi juara di Aliianz Arena.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !